NUSAKAMBANGAN - Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan Kembali mengadakan kegiatan pembinaan kerohanian Islam yang bertempat di Masjid At-Tawwabun, Kamis (06/06).
Ustadz Slamet Munir dari Kementerian Agama Cilacap sebagai pemateri memberikan tema Utama mengenai takwa. Kegiatan ini dihadiri oleh warga binaan pemasyarakatan muslim yang dengan antuasis mengikuti materi yang disampaikan.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
Dalam kegiatan ini, Ustadz Slamet Munir menjelaskan tentang tanda baca Shifir dalam Al-Quran yang memiliki 2 jenis, yaitu Shifir Mustadir dan Sifir Mustahil.
"Shifir Mustadir adalah bulatan kecil yang berada diatas huruf yang menunjukkan bahwa huruf tersebut tidak boleh dibaca Panjang Ketika waqaf atau pun washol, " jelasnya.
WBP yang hadir bergantian melafalkan beberapa ayat yang terdapat tanda shifir, seperti Surah Yusuf ayat 87, Surah Al-Kahfi ayat 23 dan Surah Yunus ayat 75. Ustadz Slamet Munir menjelaskan, "Dengan memahami ilmu tajwid, seorang pembaca Al-Quran dapat menghindari kesalahan dalam membaca yang dapat mengubah makna ayat atau bahkan menyimpang dari bacaan yang seharusnya."
Materi dalam kegiatan pembinaan kerohanian islam hari ini disambut baik oleh para peserta yang tampak bersemangat karena mendapatkan ilmu baru mengenai tata cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
Ustadz Slamet Munir menutup dengan sebuah pesan, "Mari kita sempatkan untuk membaca Al-Quran diakhir sholat agar kita bisa merasakan keindahan dan nikmatnya beribadah kepada Allah."
#KumhamSemakinPASTI
#kemenkumham_ri
#ditjenpas
#kanwilkemenkumhamjateng
#diarykemenkumham
#lapaspermisan